Ketika memutuskan untuk beralih pekerjaan kita memikirkan untung dan ruginya, berapa gajinya, jam kerjanya, dan bagaimana suasanannya. Ketika memutuskan untuk memulai usaha sendiri kita berpikir dua kali lebih keras. Pertanyaannya bukan berapa tambahan uang yang kita peroleh tetapi makan apa kita jika usaha ini tidak berhasil ? Karena itulah banyak orang yang tetap memilih menjadi karyawan dibandingkan memulai usaha sendiri. Saya juga mengalami dilema ini, namun saya memutuskan nekad menjadi bos atas hidup saya. Tentunya dengan perhitungan yang cukup matang. Semoga langkah - langkah yang saya ceritakan di sini bisa menjadi inspirasi bagi anda yang juga ingin kaya, maju, serta berguna bagi nusa dan bangsa. Ciiii....iiileeeh.... mulia sekali ! Ya wes...tak ganti berguna bagi orang lain aja ! Hihihi....
Langkah - Langkah Memulai Usaha Sendiri
NEKAD, NGITUNG, DAN SEMBAHYANG
Semua orang yang sukses memulai usaha sendiri pasti akan menjawab "nekad" jika ditanya tentang rahasia kesuksesannya. Apakah memang kenekadan ini saja yang menentukan masa depan kita ? Saya tidak tahu dan saya belum pernah mengalaminya. Nekad ? Loh...terus nanti malam makan apa ? Besok istri saya dikasih makan apa ? Bulan depan uang sekolah anak kita dibayar pake uang darimana ? Gak jelas ! Nekad ? Apa jaminannya ? Ngawoer kowe !
Langkah pertama yang saya lakukan ketika memutuskan untuk memulai usaha sendiri adalah ngitung ! Ngitung pengeluaran saya, keluarga saya, dan kebutuhan tak terduga lainnya. Setelah ketemu jumlahnya maka saya mulai menabung. Misalnya jumlah pengeluaran saya Rp 1.000.000/bulan. Nah, sebelum memulai usaha sendiri saya harus memiliki (minimal) Rp 12.000.000 dalam buku tabungan saya.
Pertimbangan saya, kalaupun usaha saya nantinya gagal, maka saya masih dapat hidup selama 12 bulan. Loh pak, kok lama banget ? JELAS lah.... membangun usaha sendiri itu butuh waktu. Gak bisa pake sim salabim, abrakadabra, jadilah toko impianku ! Ngimpi kali ! Berapa lama waktu yang kita butuhkan supaya usaha ini bisa sukses ? Tidak ada yang bisa tau dan tidak ada yang bisa memberi jaminan. Duh... enaknya kalo punya ortu borju ! Nek usahanya gagal tinggal minta suntikan dana ke mereka. Saya ? Nek gagal yah mbambong alias kere !
Pak... tanya ! Kalo memang tidak ada jaminan atau jangka waktu untuk melihat masa depan usaha kita ini, kenapa kok gak menyiapkan dana sebanyak mungkin ? Misalnya untuk 2 atau 3 tahun ?
Bagus sekali ! Semakin banyak nol dalam tabungan kita akan semakin baik ! Saya setuju sekali dengan usul anda ! Pokok'e atur supaya anda bisa hidup minimal setahun ! Membangun usaha dari nol banyak tantangan dan kesulitannya. Jangan sampai masalah uang jadi pemicu keretakan hubungan dalam rumah tangga anda ! Kita sudah pusing dengan cara membesarkan usaha ini, kalo ditambah dengan masalah besok makan apa bisa-bisa keluarga anda hancur bersamaan dengan bisnis anda ! Karena itu hitung benar - benar ! Masukkan juga jumlah modal awal yang anda butuhkan untuk merintis usaha anda ! Jangan lupa dengan pos ini ya !
Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mengumpulkan jumlah ini ? Gak masalah ! Kalo kita hanya bisa menyisihkan 50ribu/bulan atau 500ribu/bulan. Cepat atau lambat pasti terkumpul ! Saya menggunakan cara ini untuk mengawini mantan pacar saya dan terbukti berhasil ! Entah sudah saya ceritakan atau belum tapi karena saya seneng berbagi, maka saya sharing lagi. Yang udah pernah baca jangan bosan yaa !
Kalo gak salah, saya mulai memacari istri saya ini tahun 2002. Waktu itu, nilai tabungan saya tidak pernah naik di kisaran 500ribu rupiah....wakakakakak. Padahal saya sudah bekerja. Saya gak punya tanggungan, istilahnya: makan disediakan mama, listrik gak bayar, air gak ikut urunan, garam gak beli ! Seharusnya gaji saya utuh alias tidak kalong. Herannya, setelah beberapa tahun bekerja, tabungan saya tidak beranjak dari angka 500ribu itu ! Di manakah hasil keringat saya berada ? Waktu itu, saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan mama saya ini. Kabar baiknya, anda bisa belajar dari kesalahan saya ini di artikel manajemen keuangan pribadi yang di-inspirasi-kan oleh pertanyaan tadi.
Tahun 2002 akhir, saya ngomong ke calon istri saya untuk mengumpulkan uang buat kawin. Saya hitung jumlah uang minimal untuk sebuah pernikahan yang sederhana berkisar di angka 40 juta. Duit dari mana ? Kami berdua termasuk pegawai kantoran yang gajinya hanya cukup buat makan sehari-hari, beli pulsa, dan bayar bensin. Wes... gak iso mikir lagi yak apa carane ! Yang penting, kita harus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah ini ! Ojo mikir beli rumah dulu, wong uang buat kawin aja gak ada !
Kami memutuskan menyisihkan sebagian dari penghasilan kami untuk ditabung. Tanggal 3 Januari 2003 (buka buku tabungan lama rek! Niat nemen!) kami membuka rekening bersama di BCA tidar. Maunya sih pake nama bersama, tapi berhubung KTP istri saya domisilinya Madura maka ditolak sama petugas BCA. Akhirnya pake nama saya, tapi ATMnya dipegang pacarku ! Soal'e nek tak bawa bisa habis isinya. Sudah hukum alam kalo laki-laki itu tidak bisa menyimpan uang. Setoran pertama kami Rp 600.000. Dan tiap bulan masing-masing dari kami menabung Rp 300.000. Targetnya 40juta ! Berapa taun rek ? Padahal biaya pernikahan tambah tahun tambah mahal ! Wes...gak iso mikir ! Pokoknya melangkah dulu !
Akhir tahun 2007 kami menikah ! Total biaya perkawinan kita 60 jutaan ! Sek pak ! Menurut perhitungan saya hal ini gak mungkin terjadi ! Coba kita hitung sama-sama ! 600 ribu/bulan dikali 12. Setahun jumlahnya 7,2 juta. Pak Wapan dan ibu Payauw mulai menabung Januari 2003, kawin tahun 2007. Totalnya 4 tahun. 7,2 juta dikali empat jumlahnya 32,8 juta ! Padahal, seperti yang Pak Wapannuri sebutkan kalo total biaya pernikahan bapak diangka 60 juta. Ini gak masuk akal ! Kekurangannya dibayar pake KTP dan cuci piring tah pak ?
Ha...ha...ha.... ada dua jawaban yang bisa saya berikan atas pertanyaan anda yang memang sangat masuk akal ini.
Cara mengumpulkan modal usaha sendiriPertama, untuk biaya perkawinan. Kalo anda memiliki separuh dari jumlah kebutuhan totalnya maka anda sudah bisa kawin dengan sukses ! Mengapa ? Karena saya adalah mantan pemilik event organizer ! (tapi tidak menjawab pertanyaan tadi !) Gini matematikanya. Anggap saja anda mengundang 500 orang dalam pesta pernikahan anda. Maka yang kasih angpao itu paling banter cuman separuhnya. Jelas lah ! Kita ngundangnya kan pasangan dan keluarga. Yang pasangan kasih angpau satu ! Yang keluarga juga kasih angpao satu. Nek ketemu orang yang pasangan tapi kasih angpao dua, maka anda harus liat jumlahnya. Saya yakin kalo dibagi dua juga....ha...ha...ha.... Nah, berarti kekurangan dana pernikahan anda akan ditutupi dari angpao ini. Anggap saja anda mengundang mereka tapi mereka ikut urunan ! Belum lagi ditambah dengan keluarga kita yang kasih cin ciu atau tea pai ! Nah, sekarang percaya nggak kalo saya mengatakan bahwa hanya dengan memiliki setengah dari jumlah biaya pernikahan maka anda bisa menyelenggarakan pesta perkawinan ? Masih kurang puas ? Wes email-en aku ! Tak puaskan dirimu !
Kedua, sembayang rek ! Sekeras-kerasnya usaha kita atau segiat-giatnya kita menabung, kalo TUHAN tidak menghendaki, maka kita akan gagal ! Kita, sebagai manusia saja bisa bertanggungjawab atas masa depan anak-anak kita. Apalagi Tuhan yang menciptakan kita ! Kita berani membuat anak dan mati-matian untuk mereka. Kalo perlu siang jadi malam dan malam jadi siang supaya kebutuhan mereka tercukupi. Masa TUHAN yang jauh lebih baik dari kita tidak bertindak demikian ? Buangen aja Tuhanmu nek gak lebih baik dari manusia paling baik sedunia !
Doa membuat segala sesuatu menjadi mungkin. Doa mengubah segala sesuatu ! Doa orang bila didoakan dengan yakin dan percaya sangat besar kuasanya ! Pokok'e doa mengubah hidupmu ! Saran saya, download mp3 lagu Doa mengubah segala sesuatu ini dan jadikan ringtone hpmu ! Supaya kita ingat jika keadaan di sekeliling kita buntu kita langsung masuk kamar dan berdoa memohon campur tangan Tuhan ! Pokok'e lagu ini enak banget di dengarkan telinga kita ! Tak jamin !
Membuat rencana usaha sendiri
KEAHLIAN, KELEBIHAN, KESENANGAN DAN KEKUATAN KITA
Langkah terakhir atau kedua untuk memulai usaha sendiri adalah mencari sesuatu dimana kita enjoy dan bersedia mati untuk melakukannya. AHA...SEX pak ! Edan !
Langkah ini kelihatannya mudah, namun sebenarnya langkah ini adalah langkah tersulit yang musti kita lakukan. Gak percaya ? Coba tanyakan, apa kelebihanmu ? Apa yang kamu senangi untuk kamu kerjakan ? Sebelum kamu menemukan jawabannya, jangan pernah memulai usaha sendiri ! Ah... pak Wapan kan bilang nekad ! Yooi... nekad, ngitung, dan sembayang. Bukan nekad, ngawur, dan nyoba-nyoba ! Itu bunuh diri tau !
Saya memiliki kesenangan dengan apa-apa yang berbau komputer. Pokok'e yang berhubungan dengan notebook, laptop ataupun teknologi. Karena itu saya memilih yang serba online untuk usaha saya sendiri. Komputer itu luas, maka dari itu saya harus fokus pada satu bidang saja ! Fokus adalah masa depan kita ! Gak akan ada Supermen di dunia nyata. Super hero saja memiliki kelebihannya masing-masing. Spiderman memiliki insting yang tajam namun gak isa terbang. Peter Parker gak kebal terhadap AK-47, MA41, ataupun KrissVD....hahahaha...demam game pointblank ! Sedangkan Superman sendiri bisa terbang, otot kawat balung besi tapi tidak memiliki insting laba-laba. Pendeknya, setiap superhero memiliki kelebihan dan kekurangan. Lagipula di dunia nyata gak ada supermen dan spidermen. Yang ada hanya manusia biasa. Iya, manusia seperti anda dan saya.
Kembali lagi, apa kelebihan anda ? Apa yang anda sukai sedemikian rupa sehingga anda bersedia untuk menyisihkan waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan hal tersebut ? SEX pak ! Pancet ae !
Waduh pak, saya keliru memilih sekolah ! Sebenarnya saya seneng bikin program komputer, tapi berhubungan nilai saya jelek maka saya ditolak masuk jurusan IT. Saya cuman diterima di jurusan manajemen ! Mateng yo pak ! Umur saya wes kepala tiga dan otak saya kalah sama mereka-mereka yang kuliahnya bidang IT ini ! Saya minder pak !
"JANGAN PERNAH SEKALI-SEKALI MINDER ! GOBLOK KAMU !" kata om pemilik bengkel langganan saya !
Tak ceritai yo....rungokno (dengarkan) omonganku ! Kamu tau cerita - cerita Ko Ping Ho ?
....apa hubunganya....(pikirku)
Aku iki dulu seorang bisniman komik Ko Ping Ho di Blauran. Semua cerita silat yang beredar di Surabaya itu ngambilnya dari aku. Aku iki sebenarnya seorang pedangang. Terus kok bisa sekarang ini usaha bengkel ? Tak kandani (kasih tau)... rungokno yo !
Sak mari'ne pasar blauran kebakar, saya mulai memikirkan kembali masa depan saya (dengan nada yang berwibawa dan mulai menggunakan bahasa Indonesia). Saya bertanya kekanan dan kekiri mengenai usaha yang cocok buat saya. Teman-teman saya itu kebanyakan orang-orang yang lebih tua dari saya. Saya yang paling muda diantara mereka. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa bidang usaha yang cocok untuk saya adalah jasa. Jasa itu gak butuh modal yang besar, jasa juga gak perlu tempat yang besar pula. Masalahnya jasa itu banyak !
Saya juga mulai memikirkan bentuk jasa yang cocok untuk saya seriusi. Jadi makelar gak cocok dan gak sesuai dengan hati nurani saya. Sampai akhirnya saya menemukan bidang yang cocok untuk diri saya, yaitu otomotif. Pilihan saya waktu itu adalah bengkel ! Aku tanya ke konco-koncoku maneh, enak'e bengkel mobil ato sepeda motor yo... (mulai lagi bahasa jawanya !)
Nek bengkel mobil perlu tempat yang gede, sedangkan nek servis sepeda motor gak perlu tempat luas dan modal gede ! Setelah tak pikir-pikir aku milih servis sepeda motor ae wes ! Masalahnya, latarbelakangku ini pedagang, aku gak ngerti sama sekali tentang mesin, kelistrikan, ataupun kendaraan bermotor. Nek gak salah, kejadiannya tahun 70an.
Aku mulai belajar ambek koncoku. WAKTU ITU KERJO GAK DIBAYAR ! Tapi gak masalah, soal'e aku butuh ilmunya, wong ada tempat buat belajar kok gak gelem ! Lagian, sapa sing mau ngajari aku nek aku gak niat belajar dewe ? Makan'e masi'o gak dibayar aku tetep gelem (mau) teko ! Sing penting belajar !
(satu jam kemudian.....)
"Saiki, rungokno. JANGAN PERNAH SEKALI-SEKALI MINDER ! KON GOBLOK NEK MINDER !"
Setelah digoblok-goblokan oleh om bengkel tadi saya akhirnya sadar ! Iya... kenapa harus minder ? Dimana ada kemauan di situ ada jalan ! Orang lain mungkin sekolah IT, namun bukan berarti mahasiswa jurusan IT lebih pinter dari saya. Kepandaian itu bukan dari sekolah ataupun universitas. Kepandaian itu adalah akumulasi dari pembelajaran. Keahlian itu didapat dari pengalaman dan jam terbang yang tinggi.
Saya memang memutuskan untuk membuat website sebagai usaha saya sendiri. Disain dan keahlian saya berbeda dibandingkan dengan orang lain. Keunggulan saya adalah minimalis dan SEO. Seharusnya saya unik dan memiliki pasar yang spesifik. Masa sih gak ada orang yang mencari keahlian yang saya miliki. Saya memiliki perbedaan dengan web developer lainnya dan seharusnya inilah yang saya menarik dari diri saya ! Ngapain saya harus minder ? Om pemilik bengkel tadi benar, GOBLOK aku !
Anjing DoraNgomong-ngomong tentang om bengkel, istri saya iki suka banget menyebut segala sesuatu dengan om. Om Aqua yang selalu kirim aqua galonan ke tempat saya, om listrik yang jual lampu, dan tacik'e papa yang jual beras di pasar.... ha...ha..ha... cek lucune bojoku iki !
Anjing-anjing juga gak ketinggalan. Dora, anjing tekel kampung saya namanya berubah tiap waktu, Dore, Doroty Stoner, pendek, gendut, Odor, tekel item, mike tyson... wes...wes...!
<<<----- Mike Tyson ??????
KESIMPULAN
Memulai usaha sendiri itu susah, karena itu carilah bidang usaha yang anda sukai ! Kalo sudah suka, betapapun beratnya masalah yang kita hadapi, toh kita tetap menjalaninya.... karena kita suka ! Gitu aja ! Yang paling susah ketika memutuskan untuk memulai usaha sendiri adalah langkah pertama. Langkah untuk keluar dari zona nyaman kita. Kabar buruknya, hanya inilah satu-satunya cara untuk sukses memulai usaha sendiri.
Sedangkan kabar baiknya, langkah kedua dan seterusnya akan semakin ringan ! Ketika om bengkel mendengar Minerva putih saya, dia langsung tau bagian-bagian mana yang perlu di tune-up. Gak perlu liat, cuman denger suaranya saja ! Sebelum diutak-atik, RPM-nya gak bisa melebihi angka 8. Keluar dari sana, jarum RPMnya di angka 12 ! Luar biasa.... padahal gak punya background di otomotif ! Telat belajar lagi !