Rabu, 24 Oktober 2018

TESIS MIPA S2 KU

PENGARUH KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
(Survei Pada Siswa SMP Negeri di Jakarta Timur)

Muhammad Amir, 20167270208
Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas  Pascasarjana Universitas Indraprasta  PGRI




ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian mempergunakan survey dengan analisis regresi sebagai populasi siswa SMP Negeri di Jakarta Timur, melalui  teknik sampling acak proporsional diperoleh sampel sebesar 89 siswa.Teknik regresi digunakan untuk analisis data dengan menggunakan program aplikasi SPSS 24. Hasil penelitian  membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Kata kunci : Konsep Diri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

ABSTRACT
The Goal of this research is to understand the effects of the concept of self and motivation in learning on learning achievement of natural science.This research uses the regression survey method with junior high school students as it’s population and throug proposional random sampling the data that has been accumulated consist of 89 students.The regression technique is is used to analyze data using an aplication called SPSS 24. The results of this resarch has proven that there is a significant indirect effect on the concept of self and motivation in learning on learning achievement of natural science.
Key words : The Concept of Self, Motivation in Learning, Learning Achievement Of Natural Science.


PENDAHULUAN
Leonard (2010, 343) mengemukakan  konsep diri terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu lain. Banyak penelitian yang mengemukakan  pengaruh positif yang diberikan oleh konsep diri terhadap hasil belajar, artinya, konsep diri merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik dijenjang manapun mereka berada.
Hurlock (2001: 58) mengemukakan  bahwa konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Lebih lanjut lagi Burn (1993: i) mengemukakan  bahwa konsep diri adalah “gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, orang-orang berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan”. Konsep diri meliputi apa yang seseorang pikirkan dan rasakan tentang dirinya. Karena itu, Taylor seperti dikutip oleh Rakhmat (2003: 100), mendefinisikan konsep diri sebagai “all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitudes you hold about yourself.” (Semua yang kita pikir dan rasakan tentang kita, seluruh kompleksitas keyakinan dan sikap yang kita pegang tentang diri kira).
Dalam bagian lain, Lussier (1996: 80) mengemukakan  “your self-concept is your overall attitude about yourself”. (dalam arti bebas, konsep dirimu adalah keseluruhan sikap tentang dirimu sendiri. Lussier menambahkan bahwa “self-concept is your perception of yourself, which may not be the way others perceive you.” Konsep diri adalah persepsi kamu tentang dirimu sendiri, yang mana tidak ada cara yang lain untuk mempersepsikan dirimu. Sehingga, individu memikirkan dan merasakan tentang dirinya sendiri termasuk keyakinan dan sikapnya mengenai individu tersebut.
Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motivasi dapat menimbulkan suatu perubahan energi dalam diri individu, dan pada akhirnya akan berhubungan dengan kejiwaan, perasaan dan emosi untuk bertindak dan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, kebutuhan dan keinginan terpenuhi.
Djiwandono (2006: 328) mengemukakan bahwa Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu dan memberikan arah pada kegiatan belajar, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Hail ini diperjelas dengan pendapat Sardiman (2007: 75) mengemukakam bawhwa motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkainan usaha yang dikakukan seseorang untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha meniadakan atau menggelakan perasaan tidak suka itu. Dalam kegitaan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah kegiatan belajar, sehingga kegiatan yang dikehendaki tercapai. Chatarina (2006: 45) mengemuakakan motivasi adalah usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan atau mengembangkan kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus.
Slameto (1991: 2) mengemukakan bahwa, ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya”. Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut. Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar tersebut.
Prestasi belajar adalah produk akhir dari sebuah proses belajar. Kemampuan menggunakan pengetahuan dan konsep belajar merupakan dasar dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Mengingat keberadaan tersebut prestasi belajar tidaklah berdiri sendiri namun ia melekat pada banyak faktor lain.
Thursan Hakim (2007:25) mengemukakan seseorang yang ingin meningkatkan prestasi belajarnya ia harus mampu  menemukan faktor penghambat belajar dan mengatasi hambatan belajar secara bijak. Langkah awal untuk meningkatkan prestasi belajar harus berlangsung dari dalam diri peserta didik. Jika kondisi yang ada dalam diri siswa mampu mendorong untuk memperbaiki prestasi yang telah dicapai maka akan terbentuk sebuah motivasi memenuhi keinginan tersebut.
Dewanto (1991 :9) mengemukakan prestasi belajar sebagai hasil pengalaman, terdiri   dari   bermacam-macam    kemampuan,  ketrampilan pengetahuan setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi belajar diperoleh dari kegiatan belajar, dimana siswa secara langsung mengalami setiap tahapan belajar yang ada. Tahap demi tahap tersebut akan memberi pengetahuan utuh pada peserta didik. Peningkatan pengetahuan diperoleh dari keterampilan mengorganisir pengalaman menjadi pengalaman baru yang lebih bermakna.
Muhibbin Syah (1997: 141) mengemukakan prestasi belajar adalah tingkat atau taraf keberhasilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran yang telah ditetapkan dan diberikan kepadanya sesuai dengan tingkat kemampuannya. Pengukuran prestasi belajar harus dilakukan secara terencana berdasarkan materi yang telah disampaikan dan dihubungkan pula dengan kesiapan siswa untuk mengikuti pengukuran keberhasilan mereka dalam menyerap materi ajar. Jadi intinya dapat dikatakan perubahan tingkah laku merupakan wujud hasil belajar seseorang setelah mempelajari sesuatu objek. Jika objeknya Ilmu Pengetahuan Alam, maka perubahan tingkah laku tersebut yaitu perubahan pengetahuan, sikap, motivasi, kecenderungan atau  tindakan yang terkait dengan Ilmu Pengetahuan Alam.



METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan dilaksanakan di Jakarta Timur  dengan populasi sejumlah 792 siswa  SMP sebagai subyek penelitian .Sampel diambil acak dari setiap sekolah di 3 sekolah, yaitu SMP Negeri 50 Jakarta Timur, SMP Negeri 117 Jakarta Timur dan SMP Negeri 135 Jakarta Timur. Jumlah sampel adalah 89 responden.
Variabel penelitian ini yaitu variabel terikat (dependent variable) adalah Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (Y) dan variabel bebas (independent variable) adalah Konsep diri (X1), dan Motivasi Belajar (X2). Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah analisis regresi yaitu mencari hubungan dan pengaruh antara dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Metode ini memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang ditemukan sekaligus mnyelidiki hubungan dan pengaruh antara variabel. Oleh karena itu metode ini akan mengungkapkan data faktual berdasarkan informasi yang ditemukan. maka desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.









Gambar 1: Desain Penelitian
Keterangan :
X1 : Konsep Diri
X2 : Motivasi Belajar
Y  : Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
  Variable Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa adalah skor tentang kemampuan ranah kognitif yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang dapat di ukur melalui ranah kognitif yang meliputi : Pengetahuan, pemahaman, penerapan, nalisis sintesis dan evaluasi.
Variable  konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri baik yang bersifat fisik, sosial, maupun psikologis yang berhubungan dengan orang lain. Sedangkan kecerdasan emosinal pada penelitian ini adalah persepsi atau penelitian seseorang terhadap dirinya sendiri yang ditandai dengan indikator: 1) Rasa percaya diri/self confidence, 2) harga diri/self esteem. Pada penelitian ini konsep diri adalah skor total yang diperoleh dari angket/kuesioner tentang konsep diri yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebanyak 30 item yang mengungkapkan konsep diri.
Variabel motivasi belajar yaitu perasaan tertarik atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dari pengertian tersebut seseorang dapat dikatakan bermotivasi terhadap suatu obyek apabila ia menyatakan perasaan tertariknya pada obyek tersebut dan dapat pula dimanifestasikan melalui prestasi dalam suatu aktivitas. Data ini diperoleh dari skor quesioner/angket pada 30 butir soal pernyataan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada 89 siswa kelas VIII SMP Negeri di Jakarta Timur. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu  Konsep diri (X1), Motivasi Belajar (X2), dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (Y).
Deskripsi hasil penelitian disajikan berupa variabilitas dari ketiga variabel yang mencakup skor tertinggi, skor rendah, simpangan baku, modus, median dan sebaran data, sebagai dasar untuk pembahasan selanjutnya.

Deskripsi Data Konsep diri
Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 22 diperoleh hasil pengelohan data sebagai berikut :
Data konsep diri yang diperoleh dari para responden mempunyai rata-rata 118,42 dengan median 119,00 dan simpangan baku 11,787 skor minimum 94 dan skor maksimum 154. Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai rata – rata dan median hampir mendekati sama, yaitu 118,42 dan 119,00. Hal ini menunjukkan bahwa data skor konsep diri pada penelitian ini sangat representative. Sedangkan skor yang berada di atas rata – rata hampir sama banyak dengan yang berada di bawah rata – rata, hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai konsep diri yang tinggi berbeda dengan yang rendah. Selanjutnya melihat gambar histogram dari skor konsep diri sebagai berikut:

Gambar 2 Histogram Konsep diri
Deskripsi Data Motivasi Belajar
Skor motivasi belajar yang diperoleh dari para responden mempunyai rata-rata 126,09 median 126,00 dengan simpangan baku 11,070 skor minimum 95 dan skor maksimum 150. Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan median hampir mendekati, yaitu 126,09 dan 126,00. Hal ini menunjukkan bahwa data skor motivasi belajar pada penelitian ini sangat representative, sedangkan skor yang berada diatas rata-rata hampir sama banyak dengan yang berada dibawah rata-rata, hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi berbeda dengan yang rendah. Selanjutnya melihat gambar histogram dari skor motivasi belajar  sebagai berikut :

Gambar 3 Histogram Motivasi Belajar
Deskripsi Data Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Skor prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang diperoleh dari para responden mempunyai rata-rata 78,63 median sebesar 80.00 dengan simpangan baku 6,899 skor  minimum 65 dan skor maksimum 95. Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan median berbeda, yaitu 78,63 dan 80.00. Hal ini menunjukkan bahwa data skor prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada penelitian ini cukup representative, sedangkan skor yang berada diatas rata-rata hampir sama banyak dengan yang berada dibawah rata-rata. Selanjutnya melihat gambar histogram dari skor prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam sebagai berikut :

Gambar 4 Histogram Prestasi belajar IPA
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN
Untuk melukiskan dan menguji hubungan antar variabel penelitian, peneliti dalam hal ini menggunakan analisis regresi. Untuk hal tersebut peneliti memaparkan hasil pengolahan data menggunakan SPPS sebagai berikut:
Model Summary

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate

1
,345a
,119
,099
6,551

a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Konsep Diri



ANOVAa

Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.

1
Regression
498,528
2
249,264
5,809
,004b


Residual
3690,236
86
42,910




Total
4188,764
88




a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Konsep Diri

Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.


B
Std. Error
Beta



1
(Constant)
42,941
10,498

4,090
,000


Konsep Diri
,127
,059
,217
2,139
,035


Motivasi Belajar
,164
,063
,263
2,598
,011

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam







Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
Terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0.004 < 0.05 dan Fhitung = 5,809 > Ftabel = 1,390.
Terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0.035< 0.05 dan thitung= 2,139 > ttabel =1,658.
Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam  siswa SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0.011 < 0.05dan thitung = 2,598 > ttabel= 1,658.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum siswa yang mempunyai konsep diri dan motivasi belajar yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar Ilmu Pengetahuan yang lebih baik daripada siswa yang biasa-biasa saja. Dengan demikian maka dalam implikasi untuk mengupayakan peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam, hendaknya para guru perlu meningkatkan konsep diri siswa dalam proses kegiatan belajar Ilmu Pengetahuan Alam, dengan cara banyak latihan soal dengan maksud mengukur kemampuan siswa berpikir logis,  nalar yang tinggi, terstruktur, dan terarah.


DAFTAR PUSTAKA

Anni, C.T. dkk.2004. Psikologi Belajar. Universitas Negeri Semarang Press.
Arikunto, S. (2006). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Basuki Abdulwahab, Wisnijati. (2013) Statistika Parametrik dan Nonparametrik
untuk Penelitian. Tangerang: PT. Pustaka Mandiri
Belly, Tilya dkk. (2006). Pengaruh Motivasi Terhadap Motivasi Mahasiswa 
Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi: Padang.

Boediono. (2009). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat  Kurikulum
Balitbang Depdiknas.

Depdiknas.(2008). Kamus Bessar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta :
Gramedia  Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.

Hendra, Surya. (2007). Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Elex Media
Komputindo

Herman, T. (2011). Membangun Pengetahuan Siswa Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah. University of Madison Press.

Hudoyo, H. (1998). Mengajar Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Dirjen
DIKTI Depdikbud.

I.A, Suparman. (2013). Aplikasi Komputer Dalam Penyusunan Karya Ilmiah.
Tanggerang: Pustaka Mandiri.

Muhibbin, Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Rosdakarya

Nasution, S. (2005). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.

Orlich, C. Donald. Teaching Strategies.a Guide to Better Instruction. Toronnto:
D.C. Heath Company.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan
Peneliti Pemula. Bandung  Alfabeta.

Sahabuddin. (2003). Mengajar dan Belajar ”Dua Aspek dan Suatu Proses
Pendidikan”. Makasar: Universitas Negeri Makassar Press.

Salam, Burhanuddin. (1996). Pengantar Pedagogik. Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman, A.M. (2007). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.

Slamento. (2003). Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta;
Rineka Cipta

Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Sumardiono. (2007). Home Schooling a Leap for Better Learning”Lompatan
Cara Belajar”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sumaryoto, H. (2018). Panduan Penulisan Skrips/Tugas Akhir, dan Tesis.
Jakarta: Unindra Press

Sunarto, H. dan B. Agung Hartono. (2006). Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suparman I.A. (2012). Aplikasi Komputer dalam Penyusunan Karya Ilmiah.
Jakarta: Pustaka Mandiri

Susongko, P. (2010). Penilaian Hasil Belajar. Tegal: Badan Penerbitan
Universitas Pancasakti Tegal.

Sutikno, M. Sobry. (2007). Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram: NTP Press

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Prenada Media.

Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

US, Supardi, (2013). Aplikasi statistika dalam Penelitian . Jakarta : Change
Publisher.

Virgana. (2014). Buku Panduan Penulisan Tesis. Jakarta: Pustaka Mandiri.
Winkel, W. S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar. Jakarta:
Gramedia

Zaenal Mutakin, Tatan dan Maria Cleopatra. (2015). Suplemen Aplikasi
Komputer dalam Penyusunan Karya Ilmiah. Tangerang: PT. Pustaka
Mandiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar